Sebuah nasihat bagus untuk di renungkan...by dakwatuna.com
Wahai saudariku yang dimuliakan. Engkaulah permata di dasar lautan yang tak terjamah dan tidak akan pernah berkurang nilainya.
Teruntuk saudariku yang tak kunjung menikah. Yang senantiasa ditemani rasa gundah dan gelisah. Hati yang tersampul rasa sedih hingga putus asa mengalir deras dalam jiwanya. Semua ini hanya karena belum mendapatkan rejeki sebuah pernikahan.
Lembutkan hatimu wahai saudariku. Sungguh pernikahan itu bukan suatu kewajiban yang akan merobohkan agamamu apabila engkau tidak melaksanakannya. Melainkan ia sunnatullah bagi makhlukNya. Ia tuliskan kepada yang Ia kehendaki. Ia berikan pula kepada orang yang Ia kehendaki dan tidak ada yang mampu merubah ketentuanNya. Berapa banyak seorang ulama dalam sejarah Islam dengan segala keilmuannya yang telah memberikan banyak manfaat dari pemikiran dan kitab-kitabnya namun tidak diberikan rejeki sebuah pernikahan. Tapi justru dengan ini nama mereka menjadi mulia dengan mewariskan sebuah pemikiran yang sangat berharga, lebih berharga dari emas dan batu mulia.
Saudariku yang dimuliakan. Kenapa engkau selalu merasa kecewa atau kesal dengan orang lain ? Kenapa selalu bersedih dan putus asa bila bersama mereka hanya karena belum juga diberikan rejeki sebuah pernikahan ? Ini hanya akan membuatmu merasa berat dari ketentuan Allah SWT. Wahai saudariku yang dimuliakan. Engkau tidak tahu bahwa sebenarnya kondisimu yang masih juga melajang adalah sebuah kasih sayang dari Tuhanmu. Maka bersyukurlah atas segalanya dan janganlah engkau bersedih dan merasa kecewa. Karena sesungguhnya itu bukan perasaan yang sempurna bagimu. Perasaan seperti itu hanya akan mengurangi keimanan dan kemuliaanmu bahkan bisa melepaskan dari aqidahmu.
Wahai saudariku, kemarilah ! Akan aku beritahu bagaimana agar lajangmu menjadi sebuah rahmat dan kasih sayang Tuhanmu.
Bila memang engkau seorang wanita yang ahli agama, sungguh itu adalah sebuah nikmat Allah SWT yang telah Ia berikan kepadamu. Berapa banyak gadis yang dahulu sama sepertimu, shalihah dan taat beragama. Namun ketika ia menikah, ia terlena bersama suaminya dan menjauh dari agamanya kemudian hancurlah dunia dan akhiratnya. Ini benar-benar terjadi dan nyata. Gadis yang terbina dalam keluarga yang taat lantas setelah menikah dan hidup bersama suaminya didapati tetangganya selalu mengeluhkan kondisinya dan suaminya karena sering terganggu suara bising nyanyian dari rumahnya. "Ini nasihat khusus bagi seorang perempuan yang hendak menikah untuk bertanya tentang seorang laki-laki sebelum menikah dengannya."
Sekarang wahai saudariku, bukankah Allah SWT begitu lembut terhadapmu. Engkau seperti halnya gadis yang meminta dikaruniakan seorang suami yang shalih. Maka bersyukurlah kepada Allah SWT yang telah memberikan keutamaan terhadapmu. Terhadap kondisimu saat ini yang mengandung sejuta hikmah yang engkau tidak ketahui. Semoga dengannya mampu menghapus dosa-dosamu.
Tidak dipungkiri. Ada sesuatu yang sangat penting kenapa seorang gadis mendambakan sebuah pernikahan. Yakni melahirkan seorang anak dan merasakan menjadi seorang ibu. Sekarang mari kita coba renungkan wahai saudariku. Coba lihat di sekitarmu dan perhatikan seseorang yang telah dikarunia sebuah pernikahan namun tak kunjung mendapatkan keturunan. Bayangkan dan renungkan bagaimana kondisi dan perasaannya. Sungguh demi Allah SWT wahai saudariku. Ia berada dalam rasa rindu yang sangat pilu. Karena ia diharamkan dari sesuatu yang sangat penting dalam kehidupannya. Sesuatu yang selayaknya didapatkan oleh semua kaum perempuan. Rasa sedih sudah pasti memenuhi ruang jiwanya. Semoga Allah SWT merahmati dan melapangkan mereka yang tak kunjung diberikan keturunan dan segara dikaruniai keturunan yang shalih dan shalihah. Amin.
Wahai saudariku, bukankah kondisimu lebih baik dari kondisi mereka yang tak kunjung memiliki keturunan ? Sungguh sebetulnya engkau tidak merasakan rasa sedih yang sangat luar biasa seperti yang dirasakan mereka. Mereka bukan hanya tidak bisa merasakan diri sebagai seorang ibu tapi juga tidak bisa merasakan diri sebagai seorang istri yang memberikan kepada suaminya sifat seorang ayah.
Engkau masih memiliki anak-anak dari saudaramu dan kerabat-kerabatmu. Maka berikanlah perhatianmu kepada mereka. Ajarkan kepada mereka sebuah akhlak yang baik dan sebuah ketaatan terhadap Allah SWT. Di sana ada kesempatan bagimu bagaiman menjadi seorang ibu dan bagaimana menjadi seorang pentarbiyah generasi yang baik.
Saudariku yang dimuliakan. Jika memang engkau merasa usiamu telah terlampau senja, maka jangan jadikan usiamu terbakar sia-sia termakan waktu. Bagaikan debu yang berhamburan, bagaikan ranting kayu kering yang terbakar. Jadikan ia meski terbakar bagaikan lilin yang menyinari jalan, memancarkan cahaya bagi orang lain. Dan berharaplah hanya karena mencari ridha Allah SWT semata. Saudariku, tak usah engkau pedulikan pandangan orang lain terhadapmu. Lajang bukan hanya engkau yang mengalami, tetapi banyak di dunia ini yang melajang hingga usia senja. Berapapun usiamu saat ini, 30 / 40 / 50 bahkan lebih, engkau ibarat mutiara yang teramat berharga yang berada jauh di dasar lautan. Tak ada seorangpun yang melihatnya. Ia tetap terjaga di dalam kerangnya karena belum ada yang meraihnya. Belum ada penyelam lautan yang tepat dan mengetahui bagaimana cara meraih mutiara yang teramat berharga itu. Maka janganlah engkau cemaskan hal itu.
Hadapkan wajahmu hanya kepada Allah SWT. Berdoalah kepadanya agar Ia memeliharamu untuk senantiasa mengingatNya, bersyukur dan melaksanakan sebaik-baiknya ibadah kepadaNya, agar Ia memudahkan segala urusanmu, meneguhkan urusan agamamu dan menjadikanmu cahaya bagi orang-orang di sekitarmu. Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT siang dan malam.
Semoga Allah SWT memberikan taufiq kepada seluruh generasi muda untuk kebaikan dunia dan akhiratnya.
terjemahan oleh bakr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar