Cari Blog Ini

Everything Can Be

Selasa, 12 Mei 2015

Dua Ujian Allah

Terkadang beban yang kita sandang terasa berat ... dan bila rasa berat tengah melanda, biasanya kita akan mengeluh (meskipun kita anggap mengeluh pada diri sendiri)...Tahukah sahabat, bila kita mengeluh atas apa yang menimpa kita atau yang kita alami, maka itu berarti kita tidak ridho atas ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Allah memberikan manusia dua jenis ujian yaitu :

1. Ujian Kenikmatan/Kesenangan
    Bisakah kita senantiasa bersyukur saat menerima kenikmatan / kesenangan ?

2. Ujian Kesusahan / Kesedihan
    Bisakah kita bersabar dalam menjalani kesusahan / kesedihan / penderitaan ?

Bila kita bisa menanggapi dua ujian tersebut dengan benar, maka semua akan terasa nikmatnya.
Yang ujian kenikmatan akan bertambah nikmat dan berkahnya, yang ujian kesusahan akan memberi berkah yang luar biasa dalam hidup kita.

Pengalamanku dulu, Allah memberikan ku banyak kenikmatan..namun aku terlena sehingga lupa bersyukur pada-Nya, sehingga pada suatu saat, Dia ambil beberapa kenikmatan yang kumiliki. Saat itu datang, aku masih belum menyadari bahwa Allah menghukumku atas kelalaianku dalam bersyukur. Aku hanya bisa menangis, meratapi nasib dan menyalahkan penyebab hancurnya aku.
Sehingga pada suatu pagi, setelah sholat subuh, tiba-tiba saja aku menyalakan televisi dan menyetel sebuah channel TV yang menayangkan tausiah pagi asuhan Ustadz Yusuf Mansur..
Yang kebetulan tausiah yang ustadz sampaikan sama dengan apa yang aku alami....

Astagfirullahal azhiem......aku tersadarkan....ternyata Allah tengah menegurku, menghukumku atas perbuatanku....
Dalam perjalananku mengantar anak-anakku ke sekolah sambil aku berangkat ke kantor, pikiranku terus memutar kembali dosa-dosa yang telah kuperbuat. Hari itu aku bekerja dibawah bayangan dosa-dosaku...
Lalu pada malam harinya, aku bersimpuh dan bersujud diatas sajadahku dan menangis kepada Allah, memohon ampun atas segala dosa yang telah kuperbuat. Dan aku akui semua perbuatanku pada Allah walau Dia memiliki catatan lebih lengkap atas apa yang telah aku perbuat, aku ucapkan, aku pikirkan, namun aku merasa lebih lega dengan mengakui semuanya melalui mulutku pada-Nya.

Sejak itu, setiap malam aku selalu bangun untuk sholat Tahajud dan mohon ampun atas semua dosa-dosaku. Dan aku sudah bisa menerima bahwa semua itu adalah teguran dari Allah padaku melalui perantaraan orang lain, dan aku tidak menyalahkan siapa-siapa lagi selain diriku sendiri.

Alhamdulillah....Subhannallah....akhirnya aku bisa hidup dengan tenang dan bisa lebih tekun beribadah pada-Nya. Bisa merubah diriku, perilaku-ku...

Dan aku bisa menyadari satu hal, bila ingin mengadu, datanglah pada Allah, Dia tidak akan membiarkanmu terpuruk dan Dia tidak akan membocorkan rahasiamu, dosa-dosamu pada siapapun..

Aku bersyukur...alhamdulillah..bahwa Allah masih memberiku kesempatan untuk memperbaiki diri, menambah bekal ke akhirat nanti. Allah membuka hatiku sehingga bisa mendalami Islam dengan lebih bersungguh-sungguh dan merasakan dampaknya dalam hidupku, hidup anak-anakku.


Dia lah Gafurur Rahim....Arhamar Rohimin.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar