Suatu Hari.. Seorang anak wanita yang ingin menggenapkan Din-nya / Agamanya, bertanya kepada Ibunya, “ Ibu, ajarkan anakmu ini untuk memilih pendamping hidup ! “
Sang ibu tersenyum, dan dengan bijak menjawab, “ Anakku , jangan kau menikahi seorang laki-laki hanya karena ketampanannya, kelak akan kecewa, karena ia pasti menua. Nak, jangan pula memilihnya hanya ia di kagumi banyak wanita, karena kau belum tahu apa kekurangannya. Tidak pula karena kekayaan atau karena nasabnya , Karena kekayaan tidak pernah kekal, nasab tidak menjamin kemuliaan dirinya. “
“Nak, Pilihlah Ia karena akhlaknya yang mulia ….Pilihlah ia karena
kasihnya ke sesama….. Pilihlah ia karena imannya tiada dua” tambah sang
ibu
“Bu, lalu bagaimana aku tahu dirinya akan membuatku bahagia, padahal belum tentu ia kaya, tampan, terkenal ? tanya sang anak“
“Nak ketampanan dan kecantikan ada pada hati yang merasa. Kaya ada pada hati yang Qonaah. Terkenal di hadapan manusia belum tentu mulia di hadapan-Nya.”
“Perbaikilah akhlakmu, perbaharuilah niatmu, kuatkan imanmu, perbanyak amalmu… Lalu jika hari itu tiba…
Terimalah sosok yang berani melamarmu. Setidaknya dia berniat baik kepadamu, bukan menebar pesonanya, namun karena keinginannya menjaga kesucian cinta. Kau tentu boleh memilih…..namun ingatlah Jika kau alihkan cintamu pada harta, ketenaran, ketampanan, juga nasabnya, maka kau pasti akan kecewa. Karena boleh jadi itu hanya topeng darinya. “
“ Istikharahlah……
Dan…Jika pilihanmu mantap padanya… Menikahlah nak…..karena itu adalah sebaik-baik penawar fitnah…. kau akan rasakan kebahagiaan karena melibatkan ALLAH dalam pilihanmu…
Rajutlah Cinta bersamanya…
Kelebihannya membuatmu tersenyum bahagia…
Kekuranganya akan menjadi bumbu-bumbu cinta diantara kalian..
Karena kalian tercipta untuk saling mengisi…
Saling memperbaiki akhlak…
Semangati langkahnya, kokohkan semangat juangnya.
Arung bahtera rumah tangga dengan senyum ceria
Kelak didiklah anak-anakmu untuk menjadi pejuang yang setia pada cinta yang Mulia..
Lahirkan keturunan yang kuat tauhidnya, mulia akhlaqnya, kokoh azzamnya. Dan…..
Kelak, ibumu ini akan bahagia menimang cucu seorang pejuang sejati..
“Bu, lalu bagaimana aku tahu dirinya akan membuatku bahagia, padahal belum tentu ia kaya, tampan, terkenal ? tanya sang anak“
“Nak ketampanan dan kecantikan ada pada hati yang merasa. Kaya ada pada hati yang Qonaah. Terkenal di hadapan manusia belum tentu mulia di hadapan-Nya.”
“Perbaikilah akhlakmu, perbaharuilah niatmu, kuatkan imanmu, perbanyak amalmu… Lalu jika hari itu tiba…
Terimalah sosok yang berani melamarmu. Setidaknya dia berniat baik kepadamu, bukan menebar pesonanya, namun karena keinginannya menjaga kesucian cinta. Kau tentu boleh memilih…..namun ingatlah Jika kau alihkan cintamu pada harta, ketenaran, ketampanan, juga nasabnya, maka kau pasti akan kecewa. Karena boleh jadi itu hanya topeng darinya. “
“ Istikharahlah……
Dan…Jika pilihanmu mantap padanya… Menikahlah nak…..karena itu adalah sebaik-baik penawar fitnah…. kau akan rasakan kebahagiaan karena melibatkan ALLAH dalam pilihanmu…
Rajutlah Cinta bersamanya…
Kelebihannya membuatmu tersenyum bahagia…
Kekuranganya akan menjadi bumbu-bumbu cinta diantara kalian..
Karena kalian tercipta untuk saling mengisi…
Saling memperbaiki akhlak…
Semangati langkahnya, kokohkan semangat juangnya.
Arung bahtera rumah tangga dengan senyum ceria
Kelak didiklah anak-anakmu untuk menjadi pejuang yang setia pada cinta yang Mulia..
Lahirkan keturunan yang kuat tauhidnya, mulia akhlaqnya, kokoh azzamnya. Dan…..
Kelak, ibumu ini akan bahagia menimang cucu seorang pejuang sejati..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar