Dr Khalid Jubai dan Istighfar yang Menggetarkan
Dr. Khalid Jubai adalah seorang dokter spesialis jantung. Ia mengalami permasalahan hidup yang begitu menekan batinnya. Hingga, hampir saja ia berputus asa. Permasalahan apa itu?
Tak semua orang menyukai dirinya. Selalu saja ada orang-orang yang tidak suka kepada kita jika kita meraih prestasi tertentu. Begitu pula yang dirasakan oleh Dr. Khalid Jubai. Ada rekannya yang tidak suka padanya. Hingga orang itu melakukan perbuatan buruk hanya untuk menjatuhkan martabat dirinya. Orang tersebut menyebarkan fitnah. Jika fitnah itu berhasil dibuktikan, maka ia akan dipensiun dinikan.
Kondisi ini membuat Dr. Jubai menjadi gusar. Tetapi, ia tetap berusaha untuk memperbaiki nama baik dirinya. Hanya saja, usahanya belum juga berhasil. Hingga akhirnya, ia sempat merasakan putus asa.
Kemudian, pergilah Dr. Jubai pada sebuah masjid. Di sana ia teringat akan keistimewaan dan keajaiban dari istighfar. Dirinya terdorong untuk mengamalkan lantunan kalimat pendek, namun bermakna dahsyat itu. Maka, sepanjang perjalanan pulang, ia melantunkan kalimat, “Astaghfirullahal ‘adziim laa ilaaha ialla huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaih (Aku bersitighfar memohon ampun kepada Allah, yang tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Maha Mengurus, dan aku bertobat kepada-Nya),” (HR. Al-Hakim dari Ibnu Mas’ud dan At-Tirmidzi dari Bilal bin Yasar bin Zaid).
Sesampainya di rumah, Dr. Jubai merasakan sesuatu yang berbeda pada dirinya. Perasaannya begitu lega, tanpa adanya beban. Hingga akhirnya, ia terus melantunkan kalimat itu kapan pun, di mana pun dan dalam kondisi apa pun.
Singkat cerita, hingga pada suatu waktu, semua tuduhan yang menjadi rumor buruk terhadapnya ternyata tidak terbukti. Tentu saja beliau terkejut sekaligus bersyukur mengetahui kabar ini. Dengan begitu beliau menjadi bebas dari sanksi pemberhentian kerja dan namanya pun menjadi bersih kembali.
Tak cukup sampai disitu, akibat fitnah yang dialamatkan kepada beliau tidaklah terbukti, lima koleganya yang melaporkan beliau itu pun turut menerima konsekuensi atas tuduhan yang tidak berdasar tersebut. Di antara mereka ada yang dimutasi dari tempat dan posisi kerjanya semula, ada yang justru dipensiundinikan, ada yang mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada beliau dan instansi terkait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar