Cari Blog Ini

Everything Can Be

Senin, 18 Januari 2016

Ciri Wanita yang Salatnya Tidak Diterima Allah

Salah satu keistimewaan untuk wanita dari Allah SWT adalah diperbolehkannya mereka untuk meninggalkan salat. Namun tentu saja hal ini hanya bisa dilakukan pada saat menstruasi saja, selebihnya salat adalah ibadah wajib yang harus dijalankan dan berdosa jika ditinggalkan.

Meski diberikan keistimewaan, ternyata Allah memberikan ancaman akan menolak salat bagi wanita tertentu. Beberapa diantara mereka tetap khusuk salat karena merasa telah menjalankan kewajibannya kepada Allah. 

Padahal, Allah tidak menerima salatnya, bahkan para wanita tersebut akan mendapat murka dari penguasa jagad raya ini. Mengapa Allah demikian marah sehingga murka dan menolah ibadah mereka? Lantas seperti apa ciri wanita yang salatnya tidak diterima?Berikut ulasannya. 

Hal ini berlaku bagi wanita yang sudah menikah. Dengan demikian anda pasti tahu apa penyebab marah dan murkanya Allah kepada wanita sehingga menolak salat mereka. Ya, marahnya seorang suami bisa membuat salat istri tidak diterima oleh Allah SWT. Shalatnya istri ketika suami sedang marah kepadanya akan membuat Allah murka dan shalat itupun tertolak. 

Diriwayatkan, dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah Saw. bersabda, “Ada tiga manusia yang shalat mereka tidaklah naik melebihi kepala mereka walau sejengkal, yakni seorang yang mengimami sebuah kaum, tetapi kaum itu membencinya, seorang istri yang tidak sementara suaminya sedang marah kepadanya, dan dua orang bersaudara yang saling memutuskan silaturahim” (HR Ibnu Majah).

Oleh sebab itu, seorang istri haruslah pandai menjaga perasaan suami. Jangan sampai suami bersedih bahkan marah terhadapnya. Jika hal ini terjadi, maka ia harus segera minta maaf kepada suaminya agar kemarahan tersebut tidak berubah menjadi murkanya Allah SWT. 

Sebagai seorang istri, sudah sepatutnya patuh kepada suaminya dalam hal kebaikan. Tingginya kedudukan suami dalam rumah tangga bahkan digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya:

“Tidaklah pantas bagi seorang manusia untuk sujud kepada manusia yang lain. Seandainya pantas (boleh) bagi seseorang untuk sujud kepada seorang yang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya karena besarnya hak suami terhadapnya” (HR Ahmad).

Ketika hubungan suami istri sedang dilanda konflik atau permasalahan, keduanya harus segera menyelesaikan permasalahan tersebut dengan bijaksana. Jangan pernah membiarkan permasalahan tersebut berlarut-larut. Ingatlah akan kewajiban satu sama lain dan jangan sungkan meminta maaf apabila berbuat sebuah kesalahan.

Demikianlah ulasan mengenai ciri wanita yang shalatnya tidak diterima oleh Allah SWT. Untuk itu, ada baiknya menghindari ciri yang demikian, agar amal ibadah yang dilakukan berbuah pahala bukan malah murka dari Allah SWT. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar