Apakah rezeki kita seret, susah sekali mendapatkannya. Bingung bagaimana cara membelikan susu bayi ketika ia menangis. Bingung bagaimana cara mengalihkan agar bayi tak menangis. Tidak tahu harus bagaimana caranya meningkatkan pendapatan sementara pengeluaran semakin besar. Harga-harga semakin merangkak naik seiring BBM yang naik.
Ada gambar gembira yang mesti membuat anda tersenyum. Anda mesti bersyukur karena ada yang memberi janji yang tak akan mengingkarinya. Kebanyakan orang berjanji sering meleset. Ini beda. Dia akan menepati janjinya ketika syaratnya sudah terpenuhi. Apakah itu? Baiklah. Simaklah firman Allah berikut:
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3)
Yakinlah jika kita bertaqwa maka Allah akan memberikan solusi atas problem yang kita alami. Yakinlah Allah akan memberikan rezeki yang tiada disangka. Lalu bagaimanakah supaya kita bertaqwa. Apa sajakah amalan supaya kita bisa bertaqwa.
Berikut ini akan saya berikan satu bocoran tentang satu amalan yang bisa anda lakukan agar menjadi orang bertaqwa. Allah berfirman :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
(QS Ali 'Imran : 133 - 135)
Amal ibadah yang dilakukan seorang hamba bertaqwa salah satunya adalah senantiasa beristighfar. Memohon ampunan pada Allah. Dia akan menjadi bersemangat untuk bangkit. Ia menyadari bahwa dirinya banyak salah. Banyak kelalaian yang dilakukan. Kedekatan pada Allahlah yang membuatnya menjadi tenang ketika dia senantiasa ingat pada Allah. Ia akan tersadar bahwa masalah apapun yang kita hadapi dapat diatasi dengan salah satunya, yaitu istighfar.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang merasa rezekinya lambat atau tersendat-sendat, maka hendaknya Ia beristighfar kepada Allah." (HR. Baihaqi dan Ar-Rabi'i)
"Barangsiapa yang memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan melapangkan setiap kesusahannya, memberi jalan keluar pada setiap kesukarannya, dan memberinya rezeki tanpa diduga-duga."
(HR. Abu Dawud dan Nasa'i)
Suatu hari Rasulullah SAW tengah berkumpul bersama sejumlah sahabatnya di masjid. Kemudian masuklah empat orang lelaki. Setiap dari mereka datang membawa masalah yang ingin disampaikan kepada Rasulullah SAW. Orang pertama mengeluh karena di daerahnya sudah lama tidak turun hujan. Rasulullah SAW menasehatinya,"Beristighfarlah". Orang kedua mengeluh karena sudah lama menikah tapi belum dikaruniai keturunan. Rasulullah SAW bersabda,"Beristighfarlah". Orang ketiga mengeluhkan kesulitan ekonominya. Rasulullah SAW lalu berkata,"Beristighfarlah". Orang keempat mengeluhkan tanah pertaniannya yang sudah tidak subur lagi. Lagi-lagi beliau SAW bersabda,"Beristighfarlah". Abu Hurairah yang saat itu ada bersama mereka terheran-heran, kemudian ia bertanya kepada Nabi,"Ya Rasulullah, mengapa masalah yang berbeda-beda tetapi penawarnya hanya satu?" Rasulullah SAW kemudian membaca surat Nuh 10 - 12 :
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai”.
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan,"Maknanya, jika kalian bertaubat kepada Allah, meminta ampun kepada-Nya dan kalian senantiasa menaati-Nya, niscaya Dia akan membanyakkan rezeki kalian, menurunkan air hujan serta keberkahan dari langit, mengeluarkan untuk kalian berkah dari bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kalian, melimpahkan air susu perahan hewan ternak untuk kalian, membanyakkan harta dan anak-anak untuk kalian, menjadikan kebun-kebun yang didalamnya terdapat bermacam buah-buahan untuk kalian, serta mengalirkan sungai-sungai di antara kebun-kebun itu (untuk kalian)."
Berapa banyakkah istighfar yang mesti diucapkan, dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim didapati bahwasanya Rasulullah SAW setiap hari tidak pernah lupa beristighfar, dan dalam 1 hari beliau bisa beristighfar tidak kurang dari 70 kali, bahkan dalam suatu riwayat bisa sampai 100 kali.
Dalam buku "At-Tadawi bil istighfar" halaman 52 Karya Hasan bin Ahmad Hammam, dikisahkan bahwa dengan istighfar dagangan akan menjadi laris.
Dalam kitab tersebut diceritakan "Seorang lelaki pergi ke pasar untuk menjual dagangannya. Waktu itu pasar penuh sesak dengan penjual dan pembeli. Dia duduk di tempat yang disiapkan untuk jualan dan menjajakan dagangannya. Waktu berlangsung lama tapi tak seorangpun tertarik dengan dagangannya. Orang-orang hanya melihat lalu pergi. Dia sangat membutuhkan uang sehingga mau tidak mau harus menjual barang dagangannya. Waktu sudah berjalan cukup lama namun tak seorangpun membeli dagangannya.
Dia merasa sempit dan berfikir keras apa yang arus dilakukan. Seketika dia ingat sebuah Hadis (Hadis keutamaan istighfar) yang pernah didengarnya dari imam masjid. Maka diapun mulai beristighfar dan terus beristighfar.
Dia bercerita, "Demi Allah, tatkala saya mulai beristighfar orang-orang mulai datang, yang ini ingin membeli yang lain juga ingin membeli, yang lain lagi menaikkan tawaran lebih tinggi, mereka berebut untuk membeli dagangan saya.
Aku pulang dengan membawa banyak uang, sementara air mataku menetes karena selama ini telah melalaikan barang yang sangat berharga. yakni istighfar maka lidahku tak henti-hentinya memuji alhamdu lillahi Rabbil Alaimin".
Wallahu a'lam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar