Maafkanlah Anakmu Ini, Ibu.. Ibu, maafkanlah anakmu ini
Maaf karena tidak pernah mengerti arti kemarahanmu.
Aku sadar bahwa marahmu bukanlah marah dalam arti sesungguhnya
Melainkan marah karena besarnya rasa kasih sayang dan cinta mu terhadap anak-anakmu.
.
Disaat aku telat pulang ke rumah dan kau menuduhku berbohong dengan alasan yang ku berikan,
Aku pikir itu karena kau tidak pernah mempercayai dan membenci ku, Bu..
Tapi aku sadar bahwa itu adalah bentuk kekhawatiran dirimu terhadap aku, putrimu.. Ketika dirimu marah padaku dengan maksud menasehati ku demi kebaikan ku
Aku selalu membalasnya dengan lebih marah daripada dirimu
Disaat itu diriku terluka, tapi dirimu jauh lebih terluka karena sikap dan kata-kataku.
.
Aku sadar begitu banyak luka yang ku torehkan dihatimu, Ibu..
Tapi diri ini tidaklah mampu untuk meminta maaf padamu..
Lidah ini kelu saat ingin mengucapkan maaf padamu secara langsung.. Ibu, maafkanlah anakmu ini..
Karena belum sedikitpun dapat aku balas semua jasamu
Belum sedikitpun aku memberimu kebahagiaan
Dan belum sedikitpun aku membuatmu bangga seperti anak-anakmu yang lain
.
Tapi apa yang aku berikan padamu?
Aku justru selalu memberikan luka yang amat dalam di hatimu
Aku selalu memberikan kesedihan padamu
Aku selalu memberikan kekecewaan padamu
.
Tidak ada yang mampu ku berikan padamu selain luka, kesedihan, kekecewaan dan rasa malu karena kebodohanku.
Ingin sekali rasanya aku bersujud dikakimu dan memohon ampun padamu, Bu..
Tapi aku terlalu takut dan malu untuk melakukan itu.
.
Aku takut disaat aku sudah meminta maaf padamu,
Tapi aku justru malah melakukan kesalahan-kesalahanku lagi padamu.
Sungguh aku ingin mendapatkan maaf dan cinta darimu
Meskipun aku tahu kau akan selalu memaafkan dan mencintai anakmu,
Tapi diri ini terlalu malu untuk melakukannya.. Ibu, maafkanlah anakmu ini..
Aku ingin bisa memberikanmu kebahagiaan
Aku ingin mencintaimu seperti kau mencintai aku dan anak-anakmu yang lain
Cinta yang tulus tanpa syarat dan tanpa batas
Maafkanlah anakmu ini, Ibu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar