Ada pertanyaan, “Ustadz, boleh enggak kita bersedekah dengan niat agar diganti oleh Allah Swt?”
Berniat tetap harus karena Allah. Sama seperti kita shalat. Setiap selesai shalat, kita berdoa, begitu juga setelah bersedekah, kita berdoa. Insya Allah, kalau begini judulnya enggak ada pertentangan, karena judulnya doa. Bedanya, dulu kita berdoa tanpa didahului sedekah, sekarang kita bersedekah dahulu barulah kemudian berdoa.
Nah mari kita bahas matematika utang. Kalau kita punya utang 100 juta, kita tembak 10 juta. Enggak ada 10 juta, kita tembak 1 juta, supaya apa? Supaya perjalanannya terjadi. Sejuta ini menghasilkan 10 juta, tapi begitu kita dapat 10 juta, jangan lupa, perjalanan kita belum habis, yaitu perjalanan sampai di 100 juta. Kalau ternyata 10 juta enggak ada, 1 juta juga tidak ada, sedekah saja 100ribu! 100ribu ini untuk menembak ke 1 juta. 1 juta untuk menembak ke 10 juta, dan 10 juta untuk menembak ke 100 juta. Kalau 100 ribu juga masih enggak ada? Kita paksakan untuk mendapatkannya. Jual apa yang ada pada diri kita, lalu jual dan sedekahkanlah agar apa yang kita sedekahkan bisa mencapai target yang kita inginkan. Dan tambahin amalan-amalan yang dapat membuat perjalanan melunasi hutang kita terasa begitu cepat, seperti shalat dhuha dijalani, tahajud ditegakkan, Al-Qur’an sebagai rutinitas, dan jangan senantiasa untuk kita menolong orang lain, agar Allah melihat dan memang pantes untuk kita kembali ditolong Allah.
Kita belajar dari teori kepahaman diri. Belajar bagaimana pikiran kita bisa menghasilkan sesuatu yang hebat. Ini salah satu yang wujudnya nyata. Kita pikirkan utang kita lunas, maka insya Allah utang kita akan lunas. Semoga Allah melancarkan dan melunasi bagi siapa saja yang punya hutang, dan juga untuk hajat-hajat lainnya, mudah-mudahan Allah mengabulkan doa kita semua. Aamiin...
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1
(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka
walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka
walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
Subhanallah
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari - hari. Aamiin
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari - hari. Aamiin
klik di www.mitratreni-yusufmansur.com/?retha2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar