TIMBANGAN DI SISI ALLAH
Penilaian kadar seorang hamba di mata manusia berbeda dengan penilaian kadarnya di sisi Rabb. Bisa jadi seorang hamba mulia di mata manusia namun di sisi Allah dia adalah seorang yang paling busuk. Bisa juga seorang hamba hina-dina di mata manusia, namun di sisi Allah dia mendapatkan tingkatan tertinggi.
Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadist dari sahabat Sahal bin Sa'ad Radiallahu 'anhu, katanya,"Seseorang lewat di dekat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kepada seseorang yang sedang duduk beliau bertanya,"Menurutmu, bagaimana orang itu ?"
'Seseorang dari kalangan orang-orang yang mulia. Orang itu demi Allah, jika melamar pasti diterima dan jika merekomendasikan (seseorang) pasti diterima,"jawabnya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam diam. Kemudian lewat di dekat beliau orang lain. Kepada orang yang sama beliau bertanya, 'Menurutmu, bagaimana dengan orang itu?'
'Wahai Rasulullah, orang itu adalah orang fakir dari kaum Muslimin. Jika dia melamar pasti ditolak, jika dia merekomendasikan (seseorang) pasti ditolak, dan jika berbicara ucapannya tidak didengar,' jawabnya.
'Wahai Rasulullah, orang itu adalah orang fakir dari kaum Muslimin. Jika dia melamar pasti ditolak, jika dia merekomendasikan (seseorang) pasti ditolak, dan jika berbicara ucapannya tidak didengar,' jawabnya.
Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 'Orang ini lebih baik daripada sepenuh bumi daripada orang pertama.;."
---
Karena itu, tidak ada sesuatu pun yang layak membuat seorang muslim berbangga-bangga terhadap saudaranya. Nilai seseorang itu hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengetahuinya.
Karena itu, tidak ada sesuatu pun yang layak membuat seorang muslim berbangga-bangga terhadap saudaranya. Nilai seseorang itu hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengetahuinya.
(sumber: Buku Manajemen Akhlak Salaf; Mahmud Al-Mishri).
Semoga Bermanfaat, Bagikan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar