Apakah anda hobi mengonsumsi minuman jenis ini ? dapatkah anda menghitung berapa banyak anda mengonsumsinya dalam seminggu ?
Minuman berkabonasi atau biasa kita kenal dengan minuman bersoda merupakan minuman melalui proses karbonasi tanpa kandungan alkohol. Karbonasi terjadi akibat gas CO2 yang terlarut secara sempurna kedalam air. Proses tersebut menyebabkan sensasi keluarnya buih atau gelembung - gelembung kecil dari dalam air yang sebenarnya adalah proses pelepasan kandingan CO2 yang terlarut dalam air.
Pada tahun 70an, adalah seorang ilmuan berkebangsaan inggris bernama Joseph Priestley yang berhasil memproses air hasil destilasi yang di campurnya dengan CO2. kemudian untuk pertama kalinya, John Mervin Nooth yang berhasil memperbaiki hasil penemuan Joseph Priestley dan secara komersial menjual alat untuk memproduksi air soda yang pertama kalinya di gunakan dalam bidang farmasi.
Hingga saat ini minuman bersoda mulai berkembang dengan berbagai macam rasa dan merk unggulan sehingga peminatnya pun makin bertambah pula. Namun siapa sangka, dengan berbagai macam kandungan zat tambahan di dalamnya, ternyata minuman ini kurang baik untuk kesehatan terlebih jika di konsumsi secara berlebihan.
Mengonsumsi satu kaleng minuman bersoda saja, dapat menyebabkan peningkatan resiko sindrom metabolik sebanyak 48%. Sindrom tersebut merupakan serangkaian resiko yang menyebabkan faktor diabetes dan penyakit jantung. Penelitian oleh para ilmuan terbaru juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi sedikitnya 2 kaleng minuman soda dalam sehari dapat mempengaruhi perubahan DNA sel 4,6 tahun lebih tua. Dalam analisa ribuan sampel DNA, para ilmuan menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi minuman bersoda mempunyai telomere yang cenrung lebih pendek. Telomoere merupakan struktur kecil yang melindungi DNA dari kerusakan dan juga merupakan indikator kesehatan seseorang.
Telomere akan semakin bertambah pendek seringin bertambahnya usia seseorang, hal ini yang menyebabkan DNA menjadi rentan dan kemungkinan terjadinya penyakit - penyakit yang berhubungan dengan usia seperti Alzheimer, penyakit jantung dan diabetes.
Prof Elisa Epel dari University of California, menjelaskan bahwa rutin mengonsumsi minuman gula bersoda dapat mempengaruhi perkembangan penyakit, tidak hanya dengan mengontrol metabolisme tubuh dari gula, tapi juga melalui proses percepatan penuaan pada sel jaringan tubuh kita. Prof Elisa Epel juga mengingatkan bahwa kemungkinan meminum minuman bersoda juga berhubungan dengan pemendekan telomere pada anak. Dan efeknya hampir sama seperti merokok yang diungkap peneliti dalam American Journal Of Public Health.
Yukkk sahabatku, kita stop minuman bersoda masuk ke dalam tubuh kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar